Dari beberepa gunung yang memiliki trek yang sulit dan terjal, saya ingin mencoba mendaki Gunung Slamet yang berada di Jawa Tengah. Gunung Slamet terletak di antara 5 kabupaten, yaitu Kabupaten Brebes, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Pemalang, dan Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah serta tertinggi kedua di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru.
Pendakian Gunung Slamet Via Bambangan
Setelah sampai di Basecamp Bambangan kita wajib melakukan registrasi dulu sebelum mendaki. Kalau kita membawa rombongan kita harus mengisi seluruh nama-nama anggota kita sesuai KTP. Untuk biaya simaksinya sendiri cukup murah yaitu 20.000/orang. Kalau kalian membawa kendaraan pribadi biaya parkirnya 15.000 untuk sepeda motor dan 50.000 untuk kendaraan roda empat. Setelah persiapan dirasa sudah siap kita mulai pendakian.
Basecamp – Pos I Pondok Gembirung (1jam)
Nah biasa nya sebelum mendaki kebanyak pendaki berfoto dulu di Gapura Pendakian Bambangan seperti foto saya itu. Setelah berjalan beberapa menit, kita akan melewati aliran sungai yang airnya cukup jernih dan segar. Untuk treknya ke pos 1 masih landai dan tidak begitu menanjak. Setelah sampai di Pos 1 Pondok Gembirung kita bisa istirahat sejenak dan membeli buah semangka yang dijual oleh warga sekitar.
Pos I – Pos II Pondok Walang (1,5jam)
Untuk sampai menuju Pos II kita harus melewati trek yang cukup menguras dengkul kaki kita. Bagaimana tidak semakin kesini trek agak menanjak dan semakin berat. Jalur yang dilalui juga becek dan sedikit berlumpur mungkin sebelumnya sudah turun hujan. Setelah melewati beberapa tanjakan terlihat sebuah warung yang menandakan disitu Pos II Pondok Walang. Nah di Pos II ini kita disambut aroma sedap Tempe Mendoan yang menggugah selera makan kita.
Pos II – Pos III Pondok Cemara (1jam)
Makin ke atas, kita harus melewati banyak pohon tumbang yang menghalangi jalur pendakian. Trek menuju Pos III ini juga begitu mengurasa tenaga sehingga saya beberapa kali melakukan istirahat. Sambil istirahat sejenak saya merebus gula merah untuk menambah stamina. Nah di Pos III ini juga terdapat sebuah warung yang menjual aneka makanan sehingga tidak perlu repot lagi mengeluarkan barang-barang untuk memasak.
Pos III – Pos IV Pondok Samaranthu (1jam)
Setelah istirahat lumayan lama di Pos III, kami melanjutkan perjalanan menuju Pos IV. Diperjalanan saya selalu teringat cerita mistis yang sering diceritakan pendaki lain tentang Pondok Samaranthu. Karena beberapa pendaki mengalami sebuah kejadian aneh saat berada di Pos IV ini. Sampai tibalah saya di Pos IV dan memang suasana di Pos IV ini agak beda. Mungkin memang perasaan saya saja yang terbawa sugesti dari cerita mistis itu. Saya melihat sekeliling tidak melihat ada pendaki yang mendirikan tenda disini.
Pos IV – Pos V Samyang Rangkah (30 menit)
Tidak lama kemudian kami melanjutkan pendakian menuju Pos V. Jarak antara Pos 4 dan Pos 5 memang tidak terlalu jauh, namun perjalanan terasa lebih berat karena kondisi badan sudah lelah dan pegal. Tak lama kemudian kami mendengar suara keramaian di arah depan, dan ternyata itu adalah Pos V Samyang Rangkah. Sampai disini kami langsung mencari dataran untuk mendirikan tenda karena kondisi dan cuaca yang sudah tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan.
Setelah tenda berdiri, kami bergegas untuk mengambil air yang katanya ada sumber mata air disini. Butuh waktu sekitar 15 menit untuk sampai di sumber mata air. Karena medan yang dilewati agak susah dan lumayan curam.
Pos V – Pos VI Samyang Jampang (30 menit)
Dari Pos V kami summit jam 2 malam. Dengan tidak membawa carrier perjalanan jadi semakin cepat dan lugas. Tak perlu waktu lama sampai lah kami di Pos VI yang sudah ada pendaki yang sedang melakukan istirahat sejenak.
Pos VI – Pos VII Samyang Kendil (30 menit)
Tak butuh waktu lama kami melanjutkan perjalanan menuju Pos VII. Perjalanan jadi semakin sulit setelah kabut tebal turun. Tibalah kami di Pos VII yang menjadi tempat favorit para pendaki untuk mendirikan tenda disini. Selain memduahkan untuk menuju puncak di Pos VII ini juga memiliki area yang lumayan luas.
Pos VII – Pos VIII – (10 Menit)
Menuju Pos VIII kita keluar dari hutan dan menuju lahan terbuka. Medan jadi semakin menanjak dan terjal.
Pos VII - Pos IX Pelawangan (15 Menit)
Menuju Pos IX Sudah memasuki area Vegetasi. Namun tak sedikit dari pendaki mendirikan tenda disini. Perlu diketahui juga di area terbuka ini anginn jadi semakin kencang. Belum lagi badai bila cuaca sedang tidak bersahabat. Jadi pikir-pikir lagi kalau mau mendirikan tenda disini.
Pos IX - Puncak Slamet 3428 MDPL (30 Menit)
Disini kita mulai berjalan merangkak dan perlu berhati-hati. Medan yang sudah bebatuan kita harus pandai-pandai mencari pijakan yang kuat, karena apabila pijakan kita gak kuat otomatis batu yang kita pijak akan jatuh dan bisa membahayakan pendaki lain yang berada di bawah kita.
Ditengah perjalanan menuju puncak kami disambut oleh samudera awan yang sangat indah. Sehingga saya berhenti sejenak dan melihat keindahan alam yang tuhan ciptakan. Beberapa menit kemudian kami berjalan dan tiba lah kami di Puncak Slamet 3428 Mdpl.
Disini sudah banyak pendaki yang sedang melakukan foto-foto untuk mengabadikan momen ketika dipuncak. Segala syukur selalu saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa atas nikmat yang telah engkau berikan. Setelah tanah tertinggi Jawa Barat saya pijak akhirnya bisa kesampaian juga berada di Gunung tertinggi di Jawa Tengah ini.:D Next Semeru 3676 Mdpl
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon